BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Pengertian
Metode kalender atau dikenal
sebagai metode knaus ogino bergantung pada perhitungan hari untuk mengkira
–kira kapan jauhnya fase subur. Metode ini diperkenalkan oleh kyusaku Ogino
(dari Jepang) dan herman Knaus (dari Jerman).
Menurut Hanafi tahun 2004, pada tahun
1930 Kyusaku Ogino di Jepang dan Herman Knaus di Austria yang bekerja
sendiri-sendiri menemukan bahwa :
Ogino : Ovulasi umumnya terjadi pada hari ke
15 sebelum haid berikutnya tetapi dapat pula terjadi 12-16 hari sebelum haid
yang akan datang
Knaus : Ovualasi selalu terjadi pada hari ke
15 sebelum haid akan datang.
Problem terbesar dalam metode
kalender adalah bahwa jarang ada wanita yang mempunyai siklus haid teratur
setiap 28 hari.
Metode kalender termasuk dalam
kontrasepsi pantang berkala artinya pasangan berpantang melakukan hubungan seksual
beberapa hari sebelum ditambah beberapa hari sesudah ovulasi.
Masa berpantang dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Hari Pertama mulai subur :
Siklus haid terpendek – 18
Hari subur terakhir :
siklus haid terpanjang -11
Sebenarnya cara ini hanya cocok
bagi wanita yang siklus haidnya teratur. Sebelum memulai cara ini hendaknya
wanita mencatat pola siklus haidnya paling sedikit selama 6 bulan dan sebaiknya
selama 12 bulan. Setelah ini dicatat barulah ditentukan kapan mulainya hari
subur pertama dan hari subur terakhir dengan mengguankan rumus (Sinopsis jilid,
1998)
Prinsip pantang berkala adalah
tidak melakukan persetubuhan pada masa subur istri. Untuk menentukan masa subur
istri dipakai patokan :
1.
Ovulasi terjadi 14 + 2 hari sebelum haid
yang akan datang
2.
Sperema dapat hidup dan membuahi dalam 48 jam
setelah ejakulasi
3.
Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi. Jadi,
jika konsepsi ingin dicegah, koitus harus dihindari sekurang-kurangnya selama 3
hari (72 jam), yaitu 48 jam sebelum ovulasi, dan 24 jam setelah ovulasi terjadi
(Sarwono, 2002).
Dari beberapa pengertian diatas dapat
disimpulkan metode kalender adalah suatu metode kontraspesi yang dalam
penerapannya pasangan harus berpantang melakukan hubungan seksual pada masa
ovulasi.
B.
Teknik
Metode Kalender
1.
Seorang wanita menentukan masa suburnya dengan :
a. Mengurangi
18 hari siklus haid terpendek. Untuk menentukan awal dari masa suburnya.
b. Mengurangi
11 hari dari siklus haid terpanjang, untuk menentukan akhir dari masa suburnya
(Hanafi, 2003)
2 angka yang diperoleh merupakan rangi masa subur.
Dalam jangka waktu subur tersebut harus pantang senggama, diluarnya merupakan
rasa aman (Sarwono, 2002)
2.
Tabel cara mengetahui hari aman dan hari
berpantang system kalender
Siklus Terpendek
|
Hari Pertama Masa Subur
|
Siklus Terpanjang
|
Hari Terakhir Masa Subur
|
21 Hari
|
Hari ke 3
|
21 Hari
|
Hari ke 10
|
22 Hari
|
Hari ke 4
|
22 Hari
|
Hari ke 11
|
23 Hari
|
Hari ke 5
|
23 Hari
|
Hari ke 12
|
24 Hari
|
Hari ke 6
|
24 Hari
|
Hari ke 13
|
25 Hari
|
Hari ke 7
|
25 Hari
|
Hari ke 14
|
26 Hari
|
Hari ke 8
|
26 Hari
|
Hari ke 15
|
27 Hari
|
Hari ke 9
|
27 Hari
|
Hari ke 16
|
28 Hari
|
Hari ke 10
|
28 Hari
|
Hari ke 17
|
29 Hari
|
Hari ke 11
|
29 Hari
|
Hari ke 18
|
30 Hari
|
Hari ke 12
|
30 Hari
|
Hari ke 19
|
31 Hari
|
Hari ke 13
|
31 Hari
|
Hari ke 20
|
32 Hari
|
Hari ke 14
|
32 Hari
|
Hari ke 21
|
33 Hari
|
Hari ke 15
|
33 Hari
|
Hari ke 22
|
34 Hari
|
Hari ke 16
|
34 Hari
|
Hari ke 23
|
35 Hari
|
Hari ke 17
|
35 Hari
|
Hari ke 24
|
Setelah
menentukan hari pertama haid, hari pertama masa subur dan hari terakhir masa
subur. Segeralah pindahkan ke kalender untuk diikuti secara ketat yaitu tidak
bersenggama pada hari subur (hari berpantang) (Sinopsis jilid 2, 1998).
C.
Contoh
Penerapan Metode Kalender
Penerapan
Pada prinsipnya metode KB kalender adalah melakukan
kombinasi pengamatan dan pemetaan (Shymto Thermo Method) :
ü Suhu basal tubuh
ü Lendir rahim
ü Posisi leher rahim
Ketiga tanda tanda kesuburan diatas dipetakan setiap
hari, mulai hari pertama menstruasi. beberapa bulan setelah pemetaan, anda akan
dimulai mengerti siklus menstruasi anda. Namun, tidak berhenti melakukan
pemetaan.
1.
Soal 1
Seorang wanita
mempunyai siklus haid yang amat teratur setiap bulan, selama 28 hari. Maka
siklus haid terpendek wanita itu adalah 28 hari dan terpanjang juga 28 hari.
(haidnya sangat teratur).
Maka bila wanita
ini ingin memakai metode kalender, bila dipakai rumus yang telah disebutkan
diatas hasilnya adalah :
Mulai berpantang
pada hari pertama ia subur :
28 hari – 18
hari ke 10 dari hari pertama haid
Mulai berakhir
hari subur :
28-11 = hari ke
17, jadi masa berpantang adalah mulai hari ke 10 sampai dengan hari ke 17
dihitung mulai dari haid pertama dan ini harus ditandai dengan spidol merah
pada kalender dirumahnya (Mempermudah dalam mengingat).
Metode system kalender pantang berkala siklus haid 28
hari
Minggu
|
|
7
|
14
|
21
|
28
|
Senin
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
Selasa
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
Rabu
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
Kamis
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|
Jum’at
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|
Sabtu
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|
Keterangan :
Hari Aman : Tanggal yang tidak dikurung. Pada hari-hari ini
boleh melakukan hubungan seksual atau dalam masa yang tidak subur.
Hari Bahaya : Tanggal yang dikurung, pada hari-hari ini
berpantang melakukan hubungan seksual
Hari 1 : hari pertama haid
Hari 10, 11 : Berhubungan pada hari-hari ini memungkikan
sperma masih hidup dapat membuahi sel telur (Ovum).
Hari 12, 13, 14 : Ovulasi dapat terjadi setiap saat
Hari 15, 16 : Ovulasi masih mungkin terjadi
Hari 17 : Sel telur masih mungkin ada dan hidup
Hari 29 : Mulai haid lagi (Hari 1 haid)
Pada contoh tersebut digambarkan bagaimana memakai system kalender pada
seorang wanita dengan siklus haid 28 hari
2.
Soal 2
Seorang wanita
mempunyai sklus haid tidak teratur. Setelah dicatat selama 6 bulan sampai 12
bulan diperoleh siklus haid terpendek adalah 22 hari dan terpanjang 40 hari.
Bila wanita
ingin memakai system kalender untuk mencegah kehamilan,
maka dengan
memakai rumus diatas, diperoleh :
Hari pertama subur : 22-18 = hari ke 4
Hari terakhir
masih subur = 40-11 = hari ke 29
Lamanya
berpantang mulai hari ke 4 sampai hari ke 29 adalah selama 25 hari dalam satu
bulan.
D.
Kekurangan
dan Kelebihan Metode Kalender
1.
Kekuranganya meliputi :
Metode kalender tidaklah
tepat karena panjang siklus menstruasi setiap orang tidaklah sama. Dalam
praktek sukar menentukan ovulasi secara tepat. agar efektif harus sering
dilakukan pantang berkala. Hanya sedikit wanita yang memiliki daur haid
teratur, lagi pula dapat terjadi variasi, lebih lebih jika sesudah melahirkan
dan tahun tahun menjeleng menopause. Ovulasi tidak selalu terjadi pada hari ke
14. banyak yang menganggap metode ini sulit diterapkan dan sudah ketinggalan
jaman.
2.
Kelebihannya meliputi :
a.
Tanpa efek samping
b.
Gratis, tidak perlu membeli obat atau ke dokter
c.
tidak menggunakan bahan kimia
d.
Dapat digunakan baik untuk mencapai kehamilan maupun
kontrasepsi
e.
Dapat digunakan oleh semua wanita, baik tua maupun muda
bahkan untuk wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur.
f.
Apabila dipraktekkan dengan benar. keefektifanya bmencapai 99
% setara dengan pil KB.
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi.
2004. KB dan Kontrasepsi. Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan.
Mochtar, Rustam.
1998. Sinopsis Obstetri 2. Jakarta :
EGC
Prawirohardjo,
Sarwono. 2006 Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Sujiyatini, S.SiT. Panduan lengkap pelayanan KB terkini :
63- 64
Tidak ada komentar:
Posting Komentar