A. Konsep Menopause
- Pengertian menopause
Sebelum dijelaskan pengertian menopause, perlu dijelaskan mengenai klimakterium.
Klimakterium merupakan waktu
dimana seorang perempuan melewati tahun-tahun reproduktif ke non-reproduktif beberapa fase
dalam klimakterium yang berkaitan dengan menopause yaitu :
a.
Fase pramenopause
Yaitu Fase dimulainya klimakterium berlangsung pada usia 40 tahun, gejala-gejala yang timbul adalah siklus haid yang tidak teratur,
pendarahan haid yang memanjang, jumlah darah haid yang banyak dan nyeri haid.
b.
Fase perimenopause
Perimenopause adalah periode gradual yang membuat perubahan
menuju menopause. Periode dimana seorang perempuan
mengalami beberapa perubahan diantaranya perubahan hormon dimana level hormon menjadi
fluktuatif (naik turun). Proses ini dapat terjadi
perlahan-lahan selama 5-7 tahun. Pada masa perimenopause , estrogen yang dihasilkan dari indung telur
cenderung melambat.
c.
Fase post menopause
Yaitu fase setelah
berakhirnya masa menopause dimana
individu telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya berlangsung spada usia
56-60 tahun.
Ada
beberapa pengertian mengenai menopause dari para ahli, antara lain :
a. Menopause
menurut Baziat(2003) merupakan kejadian sesaat saja yaitu perdarahan haid yang
teratur.
b. Menopause
menurut Nurdin (2006), meupakan perjalanan normal seorang wanita dimana sesuai
dengan pertambahan umur, tentunya semua fungsi organ tubuh juga mulai
menunjukkan adanya perubahan-perubahan yang signifikan. Salah satunya adalah
menurunnya fungsi organ reproduksi yaitu ovarium, dimana pada usia sekitar 45
tahun ditandai dengan keluhan haid yang mulai tidak teratur. Menopause ditandai
dengan tidak mendapatkan haid slama 12 bulan setelah hari terakhirnya seorang
wanita mendapatkan haid.
c. Menopause
menurut Suparto (2005) merupakan mati haid yang datang pada usia antara 45-55
tahun.
d. Menurut
Yatim (2001), menopause merupakan fase terakhir, dimana perdarahan haid seorang
wanita berhanti sama sekali. Fase ini terjadi secara berangsur-angsur yang
semakin hari semakin jelas penurunan fungsi kelenjar indung telurnya (ovarium).
e. Menurut Effendi (2009), yaitu fase dalam kehidupan seorang wanita dimana indung
telur tidak lagi melepas telur tiap bulan dan menstruasi berhenti karena menurunya hormon estrogen
dan progesteron. Seorang wanita
yang menopause tidak lagi mempunyai sel telur yang dapat dibuahi, berlangsung pada usia 48-55
tahun. Selain itu ada perubahan jumlah FSH dan LH yang
merangsang pertumbuhan beberapa folikel setiap bulan sejak remaja
Berdasarkan
beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa menopause merupakan bagian
dari fase klimakterium, fase terakhir masa subur kehidupan seorang wanita,
dimana haid berhenti sama sekali akibat penurunan fungsi organ ovarium, terjadi
pada rentang usia 45-50 tahun
- Etiologi
Menopause
terjadi secara fisiologis akibat hilang atau berkurangnya sensitivitas ovarium
terhadap stimulasi gonadotropin yang berhubungan langsung dengan penurunan dan
disfungsi folikuler. Oosit di
dalam ovarium akan mengalami atresia, folikel mengalami penurunan kualitas dan
kuantitas folikel secara kritis setelah 20 – 25 tahun sesudah menarche. Oleh
karena itu pada fase pramenopause
dapat terjadi siklus menstruasi yang tidak teratur, selain itu ketidakteraturan menstruasi juga
terjadi akibat fase folikuler pada fase siklus menstruasi yang memendek. (Effendi, 2009).
- Patofisiologi
Penurunan hormon estrogen
dimulai pada awal masa klimakterium dan makin menurun pada menopause. Penurunan
ini menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hypotalamus
yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan produksi gonadotropin sehingga
membuat pola hormonal wanita klimakterium menjadi hipergonadotropin.
Dengan
menurunnya kadar estrogen didalam tubuh maka fungsi fisiologis hormon tersebut
akan menjadi terganggu. Perubahan fisiologis sindroma kekurangan estrogen akan
menampilkan gambaran klinis berupa gangguan neurovegetatif, gangguan somatik,
dan gangguan siklus haid (Effendi, 2009).
- Gejala menopause
Gejala-gejala
menopause di sebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron karena fungsi ovarium berkurang, maka
ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen atau progesteron dan tubuh
memberikan reaksi. Wanita menopause
mengalami berbagai gejala yang sifatnya dapat menyebabkan tubuh secara perlahan
menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon, tetapi pada beberapa wanita
penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-
gejala yang ringan sampai berat, hal
ini adalah normal.
Gejala- gejala yang mungkin di temukan pada wanita
menopause adalah:
a.
Hot flashes
terjadi akibat peningkatan aliran darah di dalam pembuluh darah wajah, leher,
dada dan punggung, kulit menjadi merah dan hangat di sertai keringat yang
berlebihan. Hot flashes di alami oleh
sekitar 75% wanita menopause. Kebanyakan hot
flushes di alami selama lebih
dari 1 tahun dan 25-50% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun.
b.
Vagina menjadi kering karena penipisan jaringan pada
dinding vagina sehingga ketika melakukan hubungan seksual bisa timbul nyeri.
c.
Gejala psikis dan emosional (kelelahan, mudah tersinggung, susah tidur dan gelisah) bisa di
sebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen. Berkeringat pada malam hari
menyebabkan gangguan tidur sehingga kelelahan semakin memburuk dan semakin
mudah tersinggung.
d.
Pusing, kesemutan dan palpitasi ( jantung berdebar-debar).
e.
Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (beser).
f.
Peradangan kandung kemih atau vagina.
g.
Libido menurun
h.
Osteoporosis atau pengeroposan tulang. Tulang sebagai penyangga utama tubuh,
karena proses penuaan dapat terjadi pengurasan kalsium tulang sehingga menjadi
keropos dan mudah patah. Tempat yang paling banyak terjadi patah tulang adalah
pada persendian tulang paha, sekalipun jatuh tidak terlalu keras. Diketahui
bahwa kalsium sebagai bahan tulang dalam sistim metabolismenya dipengaruhi oleh
hormon paratiroid, estrogen, vitamin E dan D.
Sedangkan
menurut Manuaba(1999), keluhan-keluhan akibat penurunan hormon estrogen dapat
digolongkan sebagai berikut:
a. Keluhan
psikologis
Keluhan psikologis yang terjadi
pada wanita menopouse diantaranya :
1) Menurunnya
kemampuan berpikir dan ingatan sehingga menimbulkan penyakit pikun atau yang
biasa disebut Alzheimer.
2) Gangguan
emosi berupa rasa takut bila disebut tua, rasa takut menjadi tua dan tidak
menarik, sukar tidur atau cepat bangun, mudah tersinggung dan mudah marah,
sangat emosional dan spontan, merasa tertekan dan sedih tanpa diketahui
penyebabnya.
3) Rasa
takut akan kehilangan suami, anak dan ditinggalkan sendiri.
4) Keinginan
seks menurun dan susah untuk dirangsang.
b. Keluhan
fisik
Tidak semua
keluhan fisik dapat terjadi pada wanita menopause, tetapi keluhan dominan dan
sering dijumpai yaitu:
1) Jantung
dan pembuluh darah
Keluhan yang
mempengaruhi fungsi jantung dan pembuluh darah meliputi, kulit terasa kering,
keriput dan longgar dari otonya oleh karena turunnya sirkulasi menuju kulit,
badan terasa panas termasuk wajah, terjadi perubahan sirkulasi pada wajah yang
dapat melebar ke tengkuk berwarna merah (hot fluese) mudah berdebar-debar,
terjadi tekanan darah tinggi yang dapat berlanjut ke penyakit jantung koroner.
2) Alat
kelamin
Keluhan yang
dirasakan mengenai alat kelamin meliputi, liang senggama terasa kering, sulit
merasa rangsangan karena sensitivitasnya sudah menurun, epitel liang senggama
dan sekitarnya menipis sehingga mudah terjadi infeksi, dalam melakukan hubungan
seks sering terasa sakit (dispareunia), elastisitas sudah menurun sehingga
terasa longgar.
3) Sistem
hormonal
Secara
menyeluruh sistem hormonal sudah menurun fungsinya sehingga mempengaruhi
metabolisme tubuh yang juga cenderung menurun. Oleh karena itu diperlukan
perhatian terhadap pola makan yang sebaiknya menjurus ke arah vegetarian.
Penyakit metabolisme yang dapat terjadi pada masa menopouse adalah cepat
menjadi gemuk, kelebihan bahan makanan disimpan dalam bentuk lemak di bokong, peyudara dan perut.
4) Fungsi
saraf
Pada usia
lanjut, keluhan saraf disebabkan oleh karena terjadi degenerasi sel saraf dan
sel otak sehingga menimbulkan manifestasi klinik. Pada panca indra mengalami
kemunduran fungsinya sehingga perlu perhatian, penglihatan, dan pendengaran
kurang berfungsi sehingga memerlukan bantuan alat untuk meningkatkan fungsinya.
5) Fungsi
motorik
Keluhan fungsi
motorik meliputi, otot sudah mulai lemah
untuk memegang atau mengambil barang, koordinator sudah kurang tepat dan
pegangan sering lepas, gerakan otot
mulai sulit dikendalikan sehingga sering gemetar, dalam keadaan diam
dengan tidak terasa tangan serta kaki bergerak sendiri (tremor). Artikulasi
suara mengalami gangguan sehingga sering keseleo dalam berbicara.
6) Fungsi
sensorik
Keluhan saraf
sensorik sering dikemukakan terdapat gangguan pada rasa tidak enak, kram atau
sakit, gejala ini timbul pada saat berdiam diri dan akan menghilang bila
digerakkan, kemunduran fungsi saraf menyebabkan gangguan sirkulasi darah,
terdapat gangguan rasa perabaan karena saraf peraba mengalami kemunduran
fungsi.
7) Fungsi
tulang
Tulang sebagai penyangga utama tubuh, karena proses
penuaan dapat terjadi pengurasan kalsium tulang sehingga menjadi keropos dan
mudah patah. Tempat yang paling banyak terjadi patah tulang adalah pada
persendiaan tulang paha, sekalipun jatuh tidak terlalu keras. Diketahui
bahwa kalsium sebagai bahan tulang dalam
sistem metabolismenya dipengaruhi oleh hormon paratiroid, estrogen vitamin E
dan D
- Penatalaksanaan menopause
Dalam penatalaksanaan menopause unsur yang terpenting
adalah merubah pola hidup dengan memodifikasi gaya hidup seperti perbaikan
nutrisi, olah raga dan menghilangkan stres dan depresi, sehingga mereka dapat
meningkatkan kualitas hidup, baik dalam keseharian dan juga dalam kehidupan
seksual.
- Pengobatan menopause
Pengobatan
yang dapat dilakukan oleh menopause yaitu bagi mereka yang mengalami keluhan
dan ingin menguranginya dalam hal ini dapat menggunakan TSH (terapi sulih
hormon), tidak semua wanita menopause perlu menjalani terapi sulih
hormon (TSH). Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk:
a.
Mengurangi gejala menopause yang tidak diinginkan.
b.
Membantu mengurangi kekeringan pada vagina.
c.
Mencegah terjadinya osteoporosis.
Estrogen tersedia dalam bentuk alami dan sintesis.
Estrogen sintesis ratusan kali lebih kuat di banding estrogen alami, sehingga
tidak secara rutin di berikan kepada wanita menopause. Untuk mencegah hot flushes dan osteoporosis hanya
diperlukan estrogen alami dalam dosis yang rendah, dosis tinggi cenderung menimbulkan
masalah diantaranya sakit kapala. Krim estrogen bisa di oleskan pada vagina
(sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemih dan beser) dan untuk mengurangi nyeri ketika
melakukan hubungan seksual.
Biasanya TSH tidak di berikan kapada wanita yang menderita:
a.
Pernah menderita kanker payudara atau
kanker endometrium stadium lanjut.
b.
Perdarahan kelamin dengan penyebab yang
tidak pasti.
c.
Penyakit hati akut.
d.
Penyakit pembekuan darah
- Nutrisi pada Menopause
Nutrisi berperan
penting dalam peningkatan respons imun. Wanita menopause rentan terhadap gangguan gizi buruk (undernutrition),
disebabkan oleh faktor fisiologi dan psikologi yang mempengaruhi keinginan
makan dan kondisi fisik serta ekonomi. Gizi kurang pada menopause disebabkan oleh berkurangnya kemampuan
penyerapan zat gizi atau konsumsi makanan bergizi yang tidak memadai. Konsumsi
protein dan asam amino yang tidak cukup mempengaruhi status imun karena
berhubungan dengan kerusakan jumlah dan fungsi imun, serta penurunan respons
antibodi (Muchtaromah, 2010).
Nutrisi dan
mineral-mineral yang dapat meningkatkan sistem imun wanita menopause antara lain :
a.
Beta-glucan.
Adalah sejenis
gula kompleks (polisakarida) yang diperoleh dari dinding sel ragi roti, gandum,
jamur (maitake). Hasil beberapa studi
menunjukkan bahwa beta glucan dapat mengaktifkan sel darah putih (makrofag dan
neutrofil).
b.
Protein
Lebih efektif dalam memelihara fungsi imun tubuh dan
penurunan infeksi pasca-pembedahan, penyembuhan
luka dan sekresi
hormon prolaktin, insulin, growth hormon. Glutamin, asam amino semi
esensial berfungsi sebagai bahan bakar dalam merangsang limfosit dan makrofag.
c. Lemak.
Peran
lemak penting dalam membentuk antibodi, defisiensi asam linoleat (asam lemak omega 6) menekan
respons antibodi dan kelebihan intake asam linoleat menghilangkan fungsi sel.
d. Mikronutrien (vitamin
dan mineral).
Vitamin yang berperan penting dalam memelihara sistem imun tubuh menopaause adalah vitamin A, C, D, E, B6, dan B12. Mineral
yang mempengaruhi kekebalan tubuh adalah Zn, Fe, Cu dan asam folat.
titanium arts
BalasHapusTATONIC ART CUSTOMING · TATONIC ROCKING ford fusion titanium T-TATONIC 나비효과 ROCKING T-TATONIC ROCKING T-TATONIC. apr casino This unique and original design wooricasinos.info is crafted with 1xbet 먹튀 the use of sustainable